STRATEGI
DAN TATA LETAK
I.
STRATEGI
A.
Pengertian Strategi
Kata “strategi” adalah turunan dari kata dalam bahasa
Yunani, strategos. Adapun strategos dapat diterjemahkan sebagai ‘komandan
militer’ pada zaman demokrasi Athena. Strategos berarti jendral tetapi dalam
Yunani kuno sering berarti perwira negara. Dalam aturan yang sempit, strategi
berarti seni jendral (the art of general). Memang dalam zaman Yunani kuno
jendral dianggap bertanggung jawab dalam peperangan kalah atau menang, karena
ia menguasai logistik dan sumber daya militer.
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang
berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah
aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat
koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi factor pendukung yang
sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisisen
dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.
Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit,
walaupun pada umumnya orang sering kali mencampuradukkan kedua kata tersebut.
Kemudian
menurut Vancil (1976) dalam Salusu (2003: 45) menyatakan bahwa strategi suatu
organisasi adalah konseptulisasi yang diekspresikan oleh yang pemimpin organisasi
itu, yaitu tentang:
1.
Sasaran
jangka panjang dari organisasinya
2.
Kebijaksanaan
dan kendala
3.
Seperangkat
rencana yang sedang berjalan mengenai tujuan jangka pendek
Selanjutnya
Hax dan Majluf (1991) dalam Salusu (2003: 100), mencoba menawarkan rumusan yang
komprehensif tentang strategi, yaitu:
1.
Strategi
ialah pola keputusan yang konsisten, menyatu dan integral.
2.
Menentukan
dan menampilkan tujuan organisasi dalam artian sasaran jangka panjang, program
bertindak dan prioritas alokasi sumber daya.
3.
Menyeleksi
bidang yang akan digeluti.
4.
Mencoba
mendapatkan keuntungan yang mampu bertahan lama, dengan memberikan respon yang
tepat terhadap peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal organisasi,
kekuatan dan kelemahannya.
5.
Melibatkan
semua tingkat hirarki dari organisasi.
Dengan
definisi ini berarti strategi menjadi suatu kerangka yang fundamental tempat
suatu organisasi akan mampu menyatakan kontinuitasnya yang vital, sementara
pada saat yang bersamaan ia akan memiliki kekuatan untuk menyesuaikan diri
terhadap lingkungan yang selalu berubah.
Strategi
dapat juga didefinisikan sebagai pola tanggapan organisasi terhadap
lingkungannya sepanjang waktu. Definisi ini mengandung arti bahwa setiap
organisasi selalu selalu mempunyai strategi walaupun tidak pernah secara eksplisit
dirumuskan. Strategi menghubungkan sumber daya manusia dan berbagai sumber daya
lainnya dengan tantangan dan risiko yang harus dihadapi dari lingkungan di luar
organisasi.
Dulunya
strategi digunakan untuk memenangkan suatu peperangan. Kemudian fungsinya
berubah yaitu untuk mencapai sasaran perang dan damai. Pada pertengahan abad 20
terjadi perubahan fungsi strategi, dimana pada saat itu kondisi-kondisi dalam
lingkungan eksternal tidak lagi memberi jaminan keuntungan bagi berbagai usaha
bisnis. Oleh karena itu strategi diperlukan untuk mengantisipasi
tindakan-tindakan yang muncul dari para pesaing. Dari rumusan-rumusan strategi
tersebut akan menghasilkan keputusan yang berupa kebijakan dan program untuk
mencapai tujuan dan sasaran organisasi.
Strategi
dulunya hanya digunakan dikalangan militer, kemudian dengan adanya perubahan
zaman, saat ini strategi digunakan pada setiap jenis organisasi baik yang
bersifat mencari laba ataupun bentuk organisasi nirlaba. Supaya dapat
memberikan kontribusi pada situasi strategis, maka strategi diperlukan untuk
menghadapi informasi-informasi yang tidak lengkap dari pihak lawan (pesaing)
yang berasal dari luar.
Suatu
strategi hendaknya mampu memberi informasi kepada pembacanya, yang sekaligus
berarti mudah dipahami oleh setiap anggota manajemen puncak dan setiap karyawan
organisasi. Menurut Donelly (1984) dalam Salusu (2003: 109), terdapat enam
informasi dalam suatu strategi, yaitu:
1.
Apa
yang dilakukan?
2.
Mengapa
demikian, suatu uraian tentang alasan yang dipakai dalam menentukan apa di
atas?
3.
Siapa
yang akan bertanggung jawab untuk mengoprasionalisasikan strategi?
4.
Berapa
banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk menyukseskan strategi?
5.
Berapa
lama waktu diperlukan untuk operasionalisasi strategi tersebut?
6.
Hasil
apa yang diperoleh dari strategi itu?
Dengan
informasi ini maka setiap orang akan tergugah untuk melaksanakannya, sepanjang
informasi itu dapat memberikan harapan bagi para karyawan.
Di
sini peranan pemimpin sebagai pembuat keputusan adalah penting karena hanya
merekalah sesungguhnya yang akhirnya menetapkan sasaran organisasi, baik jangka
pendek, menengah, maupun jangka panjang. Strategi merupakan program umum dari
tindakan dan komitmen atas penekanan-penekanan dan sumber daya ke arah
pencapaian tujuan menyeluruh.
B. Strategi Bisnis
Mestrategi bisnis melibatkan pengambilan
keputusan pada tingkat unit bisnis. Di dalam strategi tingkat ini yang
ditujukan adalah bagaimana cara bersaingnya. Pendekatan yang berguna di dalam
merumurkan strategi bisnis sebaiknya didasarkan atas analisis persaingan yang
dicetuskan oleh Michael Porter:
Baris terlekuk (Lima Kekuatan Kompetitif
Porter). Pendekatan Porter didasarkan atas analisis 5 kekuatan persaingan.
Tekanan persaingan mencakup:
1.
Ancaman Pendatang Baru, perusahaan yang memasuki industry yang membawa
kapasitas baru dan ingin memperoleh pasar-pasar yang baik dan laba, akan tetapi
semua itu sangat tergantung kepada rintangan atau kendala yang mengitarinya.
2.
Daya Tawar Menawar Pemasok, pemasok dapat juga menjadi ancaman dalam suatu
industry sebab pemasok dapat menaikkan harga produk yang dijual atau mengurangi
kualitas produk. Jika harga produk pemasok naik maka harga pokok perusahaan
juga naik sehingga akan menaikkan harga jual produk. Jika harga jual produk naik
maka sesuai dengan hokum permintaan, permintaan produk akan menurun. Begitu
pula jika pemasok menurunkan kualitas produk, maka kualitas produk
penghasiljuga akan turun, sehingga akan mengurangi kepuasan konsumen.
3.
Daya Tawar Menawar Pembeli, pembeli akan selalu berusaha mendapatkan produk
dengan kualitas baik dan dengan harga yang murah.Sikap pembeli semacam ini
berlaku universal dan memainkan peran yang cukup menentukan bagi perusahaan.
Jika suatu produk dinilai harganya jauh lebih tinggi dari kualitas (harganya
tidak mencerminkan yang sepantasnya)maka pembeli tidak akan membeli produk
perusahaan.
4.
Daya Tawar Produk Pengganti, produk pengganti secara fungsional mempunyai
manfaat yang serupa fungsional mempunyai manfaat yang serupa dengan produk
utama (asli), namun memiliki kualitas produk dan harga yang lebih rendah.
Umumnya, produk pengganti disenangi oleh orang yang berpenghasilan rendah akan
tetapi ingin tampil dengan status lebih tinggi dari keadaan sebenarnya.
5.
Persaingan Antar Pesaing, persaingan konvensional selalu berusaha sekeras
mungkin untuk merebut pangsa pasar perusahaan lain. Konsumen merupakan objek
persaingan dari perusahaan yang sejenis yang bermain di pasar. Siapa yang dapat
menikmati hati konsumen maka berbagai cara dilakukan mulai dari memberikan
fasilitas khusus, pembelian kredit dengan syarat ringan, harga murah atau
diskon.
II.
TATA LETAK
A.
Pengertian Tata Letak
Menurut
KBBI Tata Letak di artikan sebagai pengaturan, penempatan, dan penataan
unsur grafika pada halaman atau seluruh barang cetakan supaya yang disajikan
kelihatan menarik dan mudah dibaca. Tata letak mencakup desain dari
bagian-bagian, pusat kerja dan peralatan yang membentuk proses perubahan dari
bahan mentah menjadi bahan jadi. Perencanaan tata letak merupakan satu tahap
dalam perencanaan fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem
produksi yang efisiesn dan efektif sehingga dapat tercapainya suatu proses
produksi dengan biaya yang paling ekonomis.
Menurut
Fred E. Mayer dalam bukunya “Plant Layout And Material Handling” (1993:1)
menyatakan bahwa : “Plant Layout is the organization of the companies physical
facilities to promote the efficiently use of equipment, material, people, and
energy.” Yang artinya : “Tata Letak pabrik adalah pengorganisasian fasilitas
fisik perusahaan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan peralatan, bahan,
orang dan energi.”
Berikut
adalah contoh suatu gambar tata letak
peusahaan:
B. Tujuan Perencanaan Tata Letak
Tujuan perencanaan lay
out/ tata letak yang baik yaitu :
a.
Memaksimumkan pemanfaatan peralatan pabrik
b.
Meminimumkan kebutuhan tenaga kerja
c.
Mengusahakan agar aliran bahan dan produk lancar
d.
Meminimumkan hambatan pada kesehatan
e.
Meminimumkan usaha membawa bahan
Efektifitas dari
pengaturan tata letak suatu kegiatan produksi dipengaruhi oleh beberapa faktor,
sebagai berikut :
a. Penanganan material – perencanaan tata letak harus memperhatikan gerakan
dari material atau manusia yang bekerja. Gerakan material akan berdampak pada
biaya penanganan material, biasanya mempunyai pengaruh yang cukup signifikan
bagi biaya produksi.
b. Utilisasi ruang – utilisasi ruang dan energi merupakan salah satu faktor
yang diperhatikan dalam perencanaa tata
letak. Perkembangan teknologi memungkinkan
penataan mesin-mesin tidak dalam arah horizontal, berada dalam satu
lantai, melainkan dapat ke arah
vertikal.
c. Mempermudah pemeliharaan – perawatan mesin selain berpengaruh terhadap mutu
produk juga berpengaruh terhadap usia mesin. Tata letak mesin harus menyediakan
ruang gerak yang cukup bagi pemeliharaan mesin.
d. Kelonggaran gerak – perencanaan tata letak tidak saja untuk memperoleh
efisiensi ruang tetapi juga harus memperhatikan kelonggaran gerak bagi operatot
/karyawan. Selain meningkatkan kepuasan karyawan atas kondisi kerja,
kelonggaran gerak dapat mengurangi kecelakaan kerja.
e. Orientasi produk – jenis produk yang dibuat sangat berpengaruh dalam
perencanaa tata letak. Mislanya, produk ukuran besar dan berat, atau memelukan perhatian khusus dalam penangannya, umumnya
menghendaki suatu tata letak yang tidak membuat produk dipindah-pindah.
Sebaliknya, produk yang berukuran kecil dan ringan yang dengan mudah dapat
diangkut akan menjadi lebih ekonomis apabila diproduksi dengan suatu tata letak
yang berdasarkan proses.
f. Perubahan
produk atau disain produk – perencanaan tata letak juga memperhatikan perubahan
jenis produk atau disain produk. Bagi perusahaan yang jenis produk atau
disainnya sering berubah, tata letak mesin harus sefleksibel mungkin dalam
mengadaptasi perubahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar